Ciri orang yang terkena batu ginjal dan liver
Gumpalan padat seperti kerikil yang terdapat diberbagai bagian dari ginjal atau saluran kemih. Batu ginjal terbentuk akibat kelebihan garam dalam aliran darah yang kemudian mengkristal dalam urin.
Gejala: nyeri hebat pada pinggang diatas ginjal yang dapat menyebar ke perut bagian bawah, keluar serpihan batu kecil-kecil seperti pasir dan bengkak pada pinggang yang menandakan adanya infeksi di ginjal.
Penyebab: kurang minum yang menyebabkan urin mengental dan terbentuk batu, kelebihan asam urat dalam darah serta infeksi pada ginjal.
Kerusakan pada liver memiliki dampak besar pada berbagai proses dalam tubuh, termasuk pencernaan, penyerapan, penyimpanan, dan penggunaan vitamin dan mineral. Selain itu, produksi protein tubuh juga menurun, produksi lemak berubah sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan lemak dalam liver. Pembuatan enzym yang penting untuk mendetoksifikasi alkohol dan racun-racun lain juga berkurang sehingga zat-zat ini menumpuk dalam tubuh.
Penyakit Liver menyebabkan malnutrisi karena tiga alasan;
- Menghambat/mengganggu pencernaan dan penyerapan makanan.
- Mempengaruhi penggunaan gizi dalam tubuh.
- Mengurangi pemasukan makanan karena rasa mual, hilangnya selera makan, dan muntah.
Produksi, penggunaan, dan pengeluaran/ekskresi protein, karbohidrat, dan lemak berubah. Dan penyerapan serta penggunaan berbagai vitamin dan mineral berkurang bila liver tidak berfungsi dengan semestinya.
VITAMIN-VITAMIN
Liver memainkan peranan penting dalam beberapa langkah metabolisme vitamin. Vitamin terdiri dari vitamin-vitamin yang larut dalam lemak (fat-soluble) seperti vitamin A, D, E dan K atau yang larut dalam air (water-soluble) seperti vitamin C dan B-complex.
Para pasien dengan penyakit liver tahap lanjut mungkin menjadi kekurangan vitamin-vitamin yang larut dalam air, tetapi ini biasanya terjadi karena masukan makanan dan gizi yang kurang/tidak layak. Penyimpanan vitamin B12 biasanya jauh melebihi kebutuhan tubuh; kekurangan (defisiensi) jarang terjadi karena penyakit liver atau gagal liver. Tetapi, ketika masukan gizi makanan menurun, biasanya tubuh juga kekurangan thiamine dan folate. Biasanya suplemen oral cukup untuk mengembalikan thiamine dan folate ke level normal.
Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak tidak hanya membutuhkan masukan gizi makanan yang cukup tetapi juga pencernaan yang baik serta penyerapan yang baik oleh tubuh. Itulah sebabnya produksi bile dalam jumlah normal sangat penting. Bile di dalam perut/usus dibutuhkan untuk penyerapan vitamin-vitamin larut lemak ini kedalam tubuh karena vitamin-vitamin ini biasanya tidak dapat larut dalam air. Bile bekerja sebagai deterjen , memecah-mecah dan melarutkan vitamin-vitamin ini agar mereka dapat diserap tubuh dengan baik.
Jika produksi bile buruk, suplemen oral vitamin-vitamin A, D, E, K mungkin tidak akan cukup untuk mengembalikan level vitamin ke level normal. Penggunaan larutan serupa deterjen dari vitamin E cair (TPGS) meningkatkan penyerapan vitamin E pada pasien dengan penyakit liver tahap lanjut. Larutan yang sama juga dapat memperbaiki penyerapan vitamin A, D, dan K jika vitamin K diminum secara bersamaan dengan cairan vitamin E.
sumber: “Living with Hepatitis C: A Survivor’s Guide” by Gregory T. Everson, M.D., and Hedy Weinberg. 1997, Hatherleigh Press
VITAMIN A
Pemasukan vitamin A dalam jumlah cukup dapat membantu mencegah penumpukan jaringan sel yang mengeras, yang merupakan karakteristik penyakit liver. Tetapi penggunaan vitamin yang fat-soluble ini untuk jangka waktu panjang dan dengan dosis berlebihan dapat menyebabkan pembengkakan liver dan penyakit liver.
VITAMIN E
Vitamin E dapat mencegah kerusakan pada liver dan sirosis, menurut para ahli di Universitas Turin di Italia. Mereka mengadakan percobaan dengan memberi suplemen vitamin E pada tikus-tikus dalam jumlah yang meningkatkan konsentrasi vitamin E liver. Tikus-tikus itu kemudian diberi karbon tetraklorida untuk mengetes apakah perawatan dengan vitamin E yang dilakukan sebelumnya dapat melindungi mereka baik dari kerusakan liver akut/kronis dan sirosis. Suplemen vitamin E meningkatkan kandungan vitamin dalam tiga bagian liver dan mengurangi kerusakan oxidative pada sel-sel liver, tetapi tidak memiliki dampak perlindungan apapun pada infiltrasi lemak liver. Sirosis juga tampak dapat dicegah dalam kelompok tikus yang diebri suplemen vitamin E. Tampaknya vitamin E memberi cukup perlindungan terhadap nekrosis akibat karbon tetraklorida dan sirosis, mungkin dengan mengurangi penyebaran proses oksidasi lipid dan mengurangi jangkauan kerusakan oksidatif liver.
VITAMIN K
Vitamin K dalam dosis tinggi dapat menyebabkan jaundice dan kerusakan sel-sel otak pada janin/bayi.
BETA KAROTEN
Level beta karoten dalam tubuh pasien-pasien dengan sirosis liver sangat rendah, sebaliknya diet dengan beta karoten yang tinggi dapat mengurangi kerusakan liver. Sirosis liver seringkali diasosiasikan dengan meningkatnya aktivitas komponen-komponen berbahaya yang disebut radikal bebas yang dapat meningkatkan risiko kanker hati. Sebagai antioksidan, beta karoten dapat mencegah terbentuknya radikal-radikal bebas yang mungkin berbahaya.
NIACIN
Meskipun hypercholesterolemia (adanya kolesterol yang berlebihan di dalam darah) dapat dirawat secara efektif dengan niacin, para peneliti di Virginia Commonwealth University memperingatkan bahwa bentuk sustained-release niacin adalah hepatotoxic (sifatnya beracun bagi liver) bentuk immediate-release juga dapat menimbulkan efek samping negatif.
BIOTIN
Penggunaan biotin dalam dosis besar untuk waktu yang lama dapat menyebabkan pembesaran yang abnormal pada liver.
CHOLINE
Kerusakan pada liver mungkin merupakan tanda kekurangan choline. Fragmen-fragmen lemak menumpuk dalam liver karena triglycerides harus dikemas sebagai VLDL (very low density lipoprotein) untuk dapat dipindahkan dari liver, tetapi VLDL membutuhkan phosphstidylcholine untuk dapat berfungsi. Akibatnya, VLDL tidak dapat dipindahkan dari liver selama tubuh masih kekurangan choline. Orang-orang yang dietnya kurang choline menunjukkan disfungsi enzym liver dan meningkatnya kolesterol darah dalam waktu tiga minggu. Gejala-gejala ini berbalik dalam waktu dua sampai enam minggu setelah suplementasi lecithin, yang meningkatkan level choline dalam darah.
COPPER (TEMBAGA)
Gangguan penggunaan tembaga yang bersifat keturunan yang disebut Wilson’s disease dikarakterisasikan dengan penumpukan tembaga yang berlebihan di sel-sel tubuh dan mengakibatkan menurunnya fungsi liver. Perawatan untuk Wilson’s disease mencakup juga diet yang rendah akan tembaga dan pengobatan dengan penicillamine yang mengikat pada tembaga dan meningkatkan ekskresinya dalam usus.
SELENIUM
Suatu penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dengan atau tanpa penyakit liver memiliki masukan selenium dalam jumlah yang sama, tetapi orang-orang dengan penyakit liver memiliki jumlah yang lebih rendah dari mineral tersebut dalam liver dan darah.
Akibat nutrisional lain dari penyakit liver antara lain adalah berkurangnya pembentukan vitamin D, yang dapat mengakibatkan osteoporosis, peningkatan hilangnya vitamin B6 dan kemungkinan adanya gangguan dan kekurangan pembentukan protein yang mengangkut vitamin A dalam darah. Sebagai tambahan, tubuh akan semakin mungkin kekurangan dan kehilangan folic acid, kalsium, magnesium, dan zat besi.
materi referensi:
- Bahasa Inggrisnya hati adalah liver. Jika yang anda tanyakan apakah kanker hati sama dengan kanker liver, jawab ya. Tapi, bila yang anda maksud apakah kanker hati sama dengan sakit liver, itu berbeda. Sakit liver sama dengan sakit hepatitis, bila tidak disembuhkan secara tuntas akan menyebabkan sirosis hati (pengerasan hati). Dan terus berkembang menjadi kanker hati. Jadi, sakit liver itu merupakan cikal bakal kanker hati. Sebenarnya, semua hepatitis, dari A hingga G dan TT. Bisa menjadi pemicu kanker hati bila tidak ditangani secara tuntas. Oleh karena itu, penderita hepatitis diharapkan melakukan pengobatan dengan seksama. Karena berkembangnya penyakit ini menjadi sirosis, hampir dirasakan tanpa ada gejala sama sekali.
- Dari prosesnya, dimulai dari hepatitis yang merupakan peradangan pada hati. Peradangan yang tidak ditangani dengan baik dalam waktu tidak begitu lama ini menyebabkan peradangan terjadi tidak hanya pada bagian tertentu pada hati, tapi sudah menjalar ke seluruh organ hati yang mengakibatkan banyak sel-sel hati yang mati. Akibatnya, bentuk hati yang semula normal menjadi berubah, begitu pula dengan fungsi. Pada fase ini disebut sirosis hati. Pada fase berikutnya, akibat tidak berfungsi hati sama sekali, sel-sel hati tersebut membuat sel-sel baru yang abnormal yang disebut ketumbuhan. Ketumbuhan yang tumbuh dari organ itu sendiri yang mengalami mutasi genetis. Mutasi genetis tersebut menyebabkan sel tumbuh tidak normal dan bersifat destruktif, yakni tidak mengikuti aturan hukum-hukum pertumbuhannya dan cenderung merusak. Inilah yang disebut kanker hati. Jadi, penyebab kanker hati berasal dari penyakit hati (hepatitis) yang terus berkembang lalu menjadi kanker.
- Gejala-gejala dari hepatitis sangat sulit dideteksi. Kendati demikian, gejala utama yang sangat jelas adalah kulit, mata dan kuku menjadi kekuningan. Serta bila buang air kecil, warnanya seperti teh meski tidk pernah minum teh sebelumnya. Di samping itu, dalam kaidah herbalis, untuk mendeteksi seseorang mempunyai hepatitis atau tidak dapat dilakukan dengan meminta pasien untuk menggerakkan kedua jari manisnya. Bila kedua jari manisnya sulit digerakkan ada indikasi gangguan pada hatinya. Semakin sulit digerakkan menandakan semakin parah gangguan tersebut.
- Bila belum terjadi, menjaga pola makan dan gaya yang hidup yang sehat adalah syarat mutlak untuk hidup sehat. Tapi, jika sudah terserang, maka sebaiknya menghindari makanan yang tinggi protein dan lemak. Serta banyak minum air putih.
- Herba bisa diminum bersama obat-obat dokter. Dengan catatan, herba diminum 30 menit sebelum makan, dan obat-obat dokter diminum 1 jam setelah makan. Kedua obat tersebut jangan diminum pada saat yang bersamaan, selain akan menghilangkan khasiat, juga akan langsung ditolak oleh tubuh dengan dibuang melalui air seni.
- Bisa mencoba mengonsumsi Shark Cartilage , Teh Herba dan Teh Mahkota Dewa. Untuk Shark Cartilage , dosis disesuaikan berat tubuh teman anda, 1 kapsul sama dengan 10 kg berat badan. Bila berat badan teman anda 50 kg, maka dosis Shark perhari adalah 5 kapsul.
Jika di tempat anda ada daun keladi tikus, gunakan daun keladi tikus untuk mengatasi kanker tersebut. Ambil 7 helai daunnya, dibersihkan, lalu direbus dengan panci tanah. Diminum 3 x sehari. Satu rebusan untuk satu kali minum.
(tipstrik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar